Inforakyat, Tanjungpinang- Penataan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau terus dilakukan pembenahan baik dari segi sarana dan prasarana wajah ibukota, pembangunan yang begitu maraknya dilaksanakan saat ini dimaksudkan untuk menjual Kepri ke kancah yang lebih luas lagi.
Sempena dilaksanakannya pembangunan infrastruktur Ibukota, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga fokus dan konsisten pada sentralisasi dan revitalisasi daerah-daerah pusat ekonomi masyarakat Kepri, guna memberikan kenyamanan, kemudahan akses kepada masyarakat Kepri.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat terhadap pembangunan apa saja dan apa manfaat yang dapat dirasakan langsung bagi masyarakat Kepri. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepri Hasan, menghadiri Dialog Lintas Pagi, Menata Ibukota Provinsi Kepri di Studio RRI Pro 1, Tanjungpinang, Rabu (3/8).
Hadirnya Kadiskominfo Hasan, bersama Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Kepri Rodi Yantari pada Dialog Lintas Pagi yang dipresenteri Aryo Wisnu. Diharapkan membawa angin segar kepada masyarakat terhadap rasa kekhawatiran saat ini.
Dalam dialog tersebut, Kadiskominfo Hasan menyebutkan bahwa, pembangunan yang sedang berlangsung sekarang berdasarkan RPJMD dan keinginan langsung dari Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad.
“Maraknya pembangunan saat ini memang beberapa berdasarkan dari RPJMD Provinsi Kepri, tapi sebagian besar merupakan impian dari Pak Gub sendiri yang menginginkan kesejahteraan bagi masyarakat Kepri, banyak program-program yang beliau canangkan, karena kepeduliannya terhadap masyarakat. Tentunya kita akan upayakan keinginan beliau tersebut terwujud kedepannya,” sebut Hasan.
Hasan juga menambahkan bahwa, proyek Infrastruktur yang dibangun di daerah-daerah yang strategis ini adalah upaya Gubernur Ansar memperkenalkan Kepri di kancah Nasional maupun Internasional, dan menarik wisatawan-wisatawan akan berdatangan ke Kepri.
“Hal ini harus benar-benar diingat Tanjungpinang bukan Pangkal Pinang, Kepulauan Riau bukan Riau dan juga Batam merupakan bagian dari Kepri yang selama ini masyarakat banyak tau tentang Batam tapi tidak mengenal Kepri itu sendiri,” ungkap Hasan.
“Banyak pembangunan infrastruktur untuk memperkenalkan Kepri, diantaranya, Kawasan Gurindam 12 yang menjual keindahan Tanjungpinang dari pintu masuk Kepri dari sisi laut, Pendestrian median jalan Bandara RHF yang ditujukan menjual Kepri dari pintu masuk udara, lalu jembatan Babin dari darat nantinya,” ujar Hasan.
Fokus dan konsistennya Pemprov mempercantik wajah ibukota tidak bisa dikatakan bualan belaka atau keinginan sepihak, hal ini didasari dari banyak aspek, salah satunya Tanjungpinang merupakan pusat pemerintahan Provinsi Riau dahulunya sebelum dipindahkan ke Pekanbaru, yang kemudian keberadaan Pulau penyengat sebagai pusat Kerajaan Riau Lingga.
Harapan Hasan, dengan dikenal keindahannya sebagai Ibukota Kepri oleh masyarakat luas, orang-orang akan timbul rasa penasaran terhadap apa saja wisata yang ada di Kepri, sehingga daerah-daerah di Kepri juga ikut tersohor dan di kunjungi wisatanya.
Terakhir, Hasan menjelaskan bahwa, sebagai bentuk perhatian Gubernur Ansar kepada masyarakat, pusat-pusat perputaran roda ekonomi menjadi fokus Pemprov guna menjadi daya tarik Kepri dan tersentralisasinya tempat-tempat tersebut.
“Revitalisasi jalan Merdeka, Kota Lama Tanjungpinang menjadi lebih menarik untuk dikunjungi wisatawan, nantinya juga di kawasan Gurindam 12 terdapat daerah khusus pusat perbelanjaan bagi pelaku usaha kaki lima, Dekranasda, dan tempat oleh-oleh produk khas Kepri,” tutupnya.
Sementara itu, Rodi Yantari memaparkan bahwa, program pemerintah yang sudah berjalan dan yang sedang di programkan kedepannya, sebagai berikut, Revitalisasi Pulau Penyengat, Revitalisasi Taman Gurindam, Revitalisasi Kota Lama, Pembangunan Fly Over simpang Ramayana, Pendestrian jalan Bandara RHF, dan jembatan Batam-Bintan.
“Banyak program pemerintah yang saat ini sedang berlangsung, dan juga masih dalam tahap proses perencanaan, nantinya di Simpang Kota Piring akan dibangun Fly over juga,” imbuhnya. (Red)