Inforakyat, Batam- Pelantikan pengurus Pemuda Panca Marga (PPM) Kepulauan Riau periode 2020-2025 dilaksanakan di Golden Prawn Batam, Rabu (8/7). Acara ini dihadiri Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Saiful Sulun, diwakili oleh Mayjen (Purn) Nono Sukarno, yang didampingi Ketua Umum Pemuda Panca Marga, Berto Izzak Doko.
Turut serta menghadiri acara pelantikan, Perwakilan Gubernur Kepri Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Syamsul Bahrum, bersama Komandan Lantamal IV Tanjung Pinang yang diwakili Danlanal Batam, Kol.(Laut) Alan Dahlan, S.H, M.Si, Danguskamla Koarmada I yang diwakili oleh Paban Pamgal Mayor (laut) I Gusti Ketut Ade, M.Han, Pengurus Daerah LVRI Kepri Mayor (purn) Ely W Papilaya, dan Pimpinan OKP PP, Banjir Simarmata, beserta para pengurus, Satkorwil Banser Kepri, Pimpinan FKPPI, serta para tamu undangan.
Ketua Pemuda Panca Marga Provinsi Kepulauan Riau, Pantas Parulian Napitupuluh, yang akrab disapa Opan saat ditemui sejumlah awak media menyampaikan bahwa dirinya akan memegang amanah dan mengemban tugas yang baru dipercayakan kepadanya. Dirinya juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
“Saya ingin PPM Kepri terus bangkit dan kompak. Dengan kembalinya Pemuda Panca Marga di bawah naungan Legium Veteran Republik lndonesia (LVRI). Kobarkan semangat dan Nilai-nilai Kejuangan 1945 (JSN’ 45) demi keutuhan NKRI dan Pancasila harga mati,” ujarnya.
Dia melanjutkan visi dan misi yang akan dijalankannya sudah jelas setiap organisasi harus membenahi di internal dulu. Pemuda Panca Marga hasil Musnalub September 2019 sudah merubah paradigma. Tidak lagi seperti pola-pola yang lama sesuai dengan kita sudah kembali ke jati diri dibawah naungan LVRI dan akan menjalankan program yang telah disusun di Pusat dan di Kepri.
Saat ditanya sejumlah awak media terkait hilangnya bendera Pataka, Opan menyesalkan perbuatan itu sangat memalukan, merupakan perbuatan yang tidak menunjukkan sebagai anak bangsa.
“Bendera merupakan hasil jerih payah orang tua kami, sebagai veteran yang memberikannya sebagai warisan kepada kami dan kami akan melaporkan ke aparat kepolisian. Biarlah hukum yang berjalan,” ujarnya.
PPM akan merubah mindset dan tidak mengikuti pola-pola lama namun menggerakkan PPM hasil Musyawarah Nasional luar biasa yang baru digagas setahun yang lalu untuk menghasilkan anak-anak veteran 24 karat yang asli.
“Jadi kami menjunjung tinggi warisan dari orang tua kami, supaya membuat Pemuda Panca Marga ini kedepannya lebih sejuk dan bisa menjadi perekat bangsa untuk melekatkan rasa persatuan dan kesatuan,” katanya.
Ia menyebutkan sebagai anak bangsa wajib untuk membela Pancasila dan NKRI dan harus selalu waspada dan peduli dengan kondisi bangsa kita. Sekarang ini, bangsa kita tergerus dengan hal-hal yang sudah mau merusak ldeologi Pancasila dan persatuan bangsa.
“Khususnya di Kepri, di Bumi Segantang Lada ini, kami mengharapkan supaya terjadi aman dan kondusif. Jangan sampai hal anarkis terjadi. Sebagai orang perantau, kita harus menghargai saudara kita sini,” tutupnya. (Lamhot)