Inforakyat, Tanjungpinang- Pemadaman bergilir oleh PLN Tanjungpinang kini sudah menjadi budaya yang terus menerus dirasakan oleh masyarakat Tanjungpinang. Tak hanya satu jam, bahkan kini PLN sudah berani memadamkan listrik hingga empat sampai enam jam. PLN beralasan pemadaman bergilir tersebut merupakan keharusan akibat PLN sedang dalam tahap pengerjaan pemeliharaan jaringan atau peralihan sistem.
Pemadaman yang terus menerus dengan berbagai alasan perbaikan itu perlahan-lahan mulai membuat warga Tanjungpinang hilang kesabaran. Seperti halnya hari Sabtu (20/8) kemarin, warga disekitaran Bintan Center melakukan aksi penggembokan kantor cabang PLN Bincen. Warga mengaku sudah resah dengan pemadaman sesuka hati yang dilakukan oleh PLN Tanjungpinang.
“Pemadaman listrik di daerah kita ini tidak ada habisnya. Bahkan sekarang ini sudah semakin gila-gilaan. Hari Sabtu dan Hari Minggu kemarin aja padamnya enam jam lebih, apa maksudnya PLN ini,” kata Junaedi, warga Batu 9 Tanjungpinang, Senin (22/8).
Junaedi memaparkan kerugian yang dialaminya akibat seringnya pemadaman listrik sudah tidak terhitung. “Dari tahun ke tahun pemadaman terus terjadi, barang-barang elektronik rusak, anak-anak kepanasan, kita yang pake pompa air tidak bisa mandi. Sudah sangat banyak kerugian dan itu terjadi sampai sekarang,” ujarnya.
Menanggapi kondisi pemadaman listrik bergilir ini, Manger PLN area Tanjungpinang, Armunanto menjelaskan pemadaman ini dilakukan karena sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan jaringan dan pekerjaan manuver atau peralihan dari sistem kelistrikan lama 20 KV (PLTD/PLTU) ke sistem kelistrikan batam (Gardu Induk/GI dan transmisi 150KV).
“Langkah ini kami ambil dalam upaya perbaikan keandalan jaringan PLN Supaya bisa lebih baik lagi. Pemadaman ini harus dilakukan agar pekerjaan tersebut dapat terlaksana,” kata Armunanto Sabtu lalu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, peraliahan sistim Batam-Bintan (Babin) saat ini sudah beroperasi. Pengoperasian itu melalui 5 Gardu Induk yakni, Gardu Induk Ngenang, Tanjunguban, Sri Bintan, Air Raja dan Kijang.
Sedangkan untuk total kapasitas daya yang dipunyai apabila sudah terpasang semua dari 5 GI sebesar 150 MVA. “Oleh karena itu, agar listrik Batam bisa beroperasi perlu dilakukan pekerjaan manuver jaringan dan untuk lebih meningkatkan keandalaan. Disamping itu tentunya jaringan harus dipelihara agar pekerjaannya tersebut dapat dilakukan, maka harus dilakukan pemadaman bergilir,” jelas Armunanto.
Armunanto tidak lupa meminta maaf kepada masyrakat atas ketidaknyamanan kondisi akibat pemadaman ini. “Namun sebelumnya kita sudah mengumumkan dan mensosialisasikan melalui media terkait jadwal pemadaman,” ungkapnya.
Untuk diketahui saat ini beban puncak tertinggi di Tanjungpinang adalah 58 MW dan daya yg dimiliki saat ini 73 MW dan sistem Batam-Bintan 150 KV memiliki daya sebesar 150 MVA atau setara 135 MW (sudah beroperasi).