Inforakyat, Tanjungpinang- Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak mengingatkan Gubernur Nurdin Basirun untuk tidak sibuk melakukan kegiatan seremonial dan pencitraan.
“Gubernur tidak serius mengurus Kepri, terlalu sibuk melakukan pencitraan, padahal baru beberapa bulan dilantik, pilkada berikutnya kan masih lama,” kata Jumaga Selasa, (26/7).
Menurut Jumaga, Gubernur terlalu banyak melakukan kegiatan serimonial. Padahal masih banyak permasalahan pemerintahan yang harus diurusnya, seperti bagaimana mencari solusi untuk mengatasi defisit anggaran. “Sikap Gubernur ini membuat Kepri mengalami kerugian selama enam bulan,” ujarnya.
Defisit anggaran mencapai Rp600 miliar itu bukan permasalahan serius karena berhubungan dengan pelayanan dan pembangunan.
Rencana pembangunan yang telah dibuat tentunya tidak dapat dilaksanakan 100 persen jika anggaran defisit. Karena itu, pemerintah harus berpikir dan bekerja keras untuk mengatasi permasalahan itu, bukan didiamkan
“Roda pemerintahan tanpa kebijakan Gubernur pun tidak dapat bergerak. Sementara ia sibuk dengan kegiatan seremonial. Jika ingin melakukan kegiatan seremonial seharusnya empat tahun mendatang menjelang Pilkada, bukan sekarang,”katanya.
“Dalam kondisi defisit anggaran seperti apa langkah gubernur? Kami tidak mengetahuinya,” tambahnya lagi.
Jumaga juga meyakini, sebagai Gubernur Nurdin menyadari bahwa saat ini belum ada Wakil Gubernur Kepri, dan Plt Sekda Kepri Reni Yusneli hanya memiliki kewenangan 40 persen dalam mengambil kebijakan.
“Seharusnya, Gubernur melakukan konsolidasi di internal pemerintah. Konsolidasi di pemerintahan akan memperkuat perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Komunikasi dengan DPRD Kepri saja masih tersumbat,” katanya. (IR/Antara)