Inforakyat, Tanjungpinang- Puluhan Dosen dan staf Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang akan menggelar salat hajat dan yasinan di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau terkait dana hibah sebesar Rp15 miliar yang sampai saat ini belum dapat dicairkan.
Koordinator Solidaritas Dosen dan Pegawai UMRAH Harzan Syah Hatta membenarkan puluhan staf kampus itu akan melakukan audiensi, salat hajat dan yasinan untuk mendorong Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kepri Yatim Mustafa menandatangani surat rekomendasi hibah.
“Ini sikap staf yang sudah lama menunggu, bersabar, dan tidak dapat dihalangi. Mereka butuh uang untuk kebutuhan keluarga,” kata Harzan, Kamis (1/9).
Dia mengatakan upaya pihak UMRAH agar Dinas Pendidikan Kepri memberi rekomendasi pencairan dana hibah itu sudah dilakukan secara maksimal sejak beberapa bulan lalu. Karena itu, audiensi dengan pihak Disdik Kepri dan Gubernur Kepri Nurdin Basirun, salat hajat, dan yasinan, sebagai jalan terakhir agar dana hibah tidak ditahan.
“Cara ini bukan yang kami inginkan, tetapi keinginan staf untuk mendapatkan hak-haknya melalui dana hibah itu tidak dapat dicegah,” ujarnya.
Harzan juga mengatakan Rektor UMRAH Tanjungpinang Syafsir Akhlus sudah meminta seluruh staf bersabar berdoa dan terus berusaha agar dana hibah itu dapat dicairkan.
Akhlus juga meminta agar staf tidak melakukan kegiatan tersebut, namun aspirasi dan sikap staf tidak dapat dicegah, apalagi sekarang sudah memasuki September 2016.
“Saya sudah sampaikan keinginan para staf ini kepada rektor. Mudah-mudahan rektor memahaminya,” katanya.
Terkait permasalahan itu, Akhlus yang dihubungi menegaskan tidak pernah menyetujui cara-cara yang melibatkan massa dalam penyelesaian masalah.
“Pada setiap kesempatan saya selalu mengatakan bahwa cara-cara pengerahan massa merupakan cara yang kurang baik. Saya minta teman-teman di UMRAH bersabar, jangan melakukan tindakan yang merugikan institusi, dan tindakan yang berpotensi merenggangkan hubungan baik yang selama ini telah terbina dengan Pemprov Kepri,” ucapnya.
Dia mengemukakan berdoa dan berusaha saat ini sebagai jalan terbaik yang sudah dilakukan, dan terus dilakukan hingga apa yang diharapkan tercapai.
“Secara prinsip, semua masalah yang ada di UMRAH harus saya selesaikan. Sebagai pimpinan dan aparat negara, saya akan menggunakan cara-cara dan prosedur yang dibolehkan menurut perundang-undangan,” katanya.
Saat ini, Akhlus sedang konsultasi di Kemenristekdikti Jakarta untuk membahas masalah di UMRAH.
“Saya berjanji akan berjuang untuk UMRAH semaksimal yang saya bisa,” tegasnya.