Home / Aspirasi / Refleksi 1 Tahun Pilkada Kepri Oleh Bawaslu, Money Politik Masih di Temukan Saat Momen Pilkada dan Pemilu

Refleksi 1 Tahun Pilkada Kepri Oleh Bawaslu, Money Politik Masih di Temukan Saat Momen Pilkada dan Pemilu

Inforakyat, Batam- Bawaslu Kepri menggelar kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan Tema Catatan 1 tahun Pasca Pilkada : dari Pembelajaran Menuju Perbaikan Kamis (27/11/2025). Kegiatan yang di gelar di Oakwood Hotel Batam sebagai rangkaian pelaksanaan tugas-tugas pencegahan, partisipasi masyarakat dan hubungan masyarakat.

Acara yang di hadiri komunitas Pengawas Partisipatif Kota batam yang mewakili, Mahasiswa dari beberapa Universitas dari kota batam LSM, Ormas dan Organisasi media dan para media, di isi dengan sesi tanya jawab namun terlebih dahulu dengan pemberian Materi, Dalam hal ini Bawaslu Kepri Menghadirkan Pemateri Dr Bismar Arianto, dan Syafrida R. Rasahan.

Bismar yang merupakan Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Dr Bismar Arianto, mengatakan, acara ini cukup baik untuk melakukan evaluasi dan refleksi terhadap proses pilkada sebelumnya sehingga kekurangan-kekurangan pilkada yang sebelumnya bisa kita upayakan untuk lebih baik di masa yang akan datang.

“Tadi banyak yang menjadi catatan yang didiskusikan. Ada soal money politik yang semakin banyak dalam proses pilkada, memang tantangan kita kedepan bagaimana money politik itu mampu secara bersama sama kita menguranginya sehingga pilkada kedepan atau pun pemilu kedepan jauh lebih baik,”ujar Bismar.

Ia menjelaskan walaupun money politik tidak bisa di hilangkan minimal bisa minimalisir praktek money politik.

Lebih lanjut ia menjelaskan kalau untuk pelanggaran saat proses pilkada tahun kemarin saya kira pasti ada, dan itu juga sudah di proses oleh penyelenggara Pemilu oleh Bawaslu.

“Ada beberapa hal yang menjadi persoalan seperti money politik, soal tantangan di media sosial yang masif dan yang berpotensi memecah terjadi polarisasi dalam pilkada dan pemilu dan itu saya kira menjadi catatan banyak di dalam diskusi pada acara tadi,” Jelasnya.

Mengenai Dinasti Politik kata Bismar, ini kan merupakan fenomena yang terjadi di kita dan juga terjadi di beberapa daerah lain di Indonesia dan pertayaannya pada partai politik. Bagaimana ia dalam hal ini Partai, melakukan rekrutmen dan proses kaderisasi Politik?.

Seharusnya, partai politik mampu melakukan rekrutmen politik yang baik maka dinasti politik itu paling tidak bisa meminimalisir jadi kata kuncinya rekrutmen kader partai politik untuk bisa meminimalisir Dinasti Politik.

Ia juga meminta kepada Partai Politik untuk melakukan perbaikan, reformasi dan tata kelola dalam merekrut kader Politik yang di tempatkan dijabatan Politik
karena yang berhak mencalonkan ada di partai politik.

“Nah yang menjadi pertanyaan kita selama ini bagiamana partai politik melakukan rekrutmen menentukan orang untuk jabatan legislatif dan eksekutif ? nampaknya tidak terbuka ke publik itu ,apa dasar dan pertimbangannya untuk mengusulkan misalnya , Si A, Si B untuk di tempatkan di jabatan legislatif dan eksekutif,” ungkapnya. (Red)

About Redaksi

Check Also

Gotong Royong bersama Masyarakat Bersihkan Waduk Duriangkang

Inforakyat, Batam- Dalam rangka menjaga kelestarian daerah tangkapan air, BP Batam mengadakan kegiatan gotong royong di …