Inforakyat, Tanjungpibang- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Riono menyampaikan stok Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kota Tanjungpinang aman hingga Ramadhan dan Idul Fitri mendatang.
Oleh karena itu, ia menghimbau kepada seluruh Masyarakat Kota Tanjungpinang untuk tidak khawatir khusunya terhadap Sembako tersebut.
Beberapa hari yang lalu, Kata Dia, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang telah mengumpulkan para distributor yang ada di Tanjungpinang serta melakukan pertemuan.
“Alhamdulillah, laporan yang kita terima dari distributor termasuk dari swalayan-swalayan besar seperti swalayan Pinang Lestari dan lainya mengatakan stok Sembako dipastikan aman hingga ramadan dan lebaran nanti. Oleh karena itu, saya minta masyarakat untuk tidak perlu kawatir,” kata Riono, Senin (23/4).
Walaupun ketersediaan Sembako mencukupi sampai lebaran nanti, lanjutnya, namun kalau ada juga Sembako yang mengalami kenaikan hal itu dianggap dalam tahapan wajar.
“Sebab, dengan Ramadhan dan Lebaran itulah mereka mencari untung dalam satu tahun sekali. Tapi kami minta kemarin kalau bisa harga Sembako tidak naik, tetap stabil,” jelasnya.
Selain itu, katanya, dalam pertemuan itu pihaknya juga membahas tentang harga daging sapi menjelang Lebaran Idul Fitri mendatang bersama distributor daging sapi yang ada di Tanjungpinang.
“Daging sapi juga kita bahas kemarin, sekarang ini kita lagi mencari formulasinya untuk memberikan subsidi, sehingga dekat lebaran nanti kita harapkan harga daging sapi tidak mengalami kenaikan, tetap stabil dengan harga normal seperti sekarang ini,” katanya.
Sementara, Kabid Stabilisasi Harga dan Ekspor Impor Disperdagin Kota Tanjungpinang, Anik Murtiani mengatakan, biasanya menjelang lebaran harga daging sapi sedikit akan mengalami kenaikan, sebab distributor daging sapi tidak bisa menjual jeroan-jeroan (Babat, perut, usus dan lainya) sapi.
“Biasanya seperti itu, kalau hari biasa jeroan-jeroan itukan ada yang beli, tapi kalau mau dekat lebaran biasanya tidak ada yang beli,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, saat ini Pemko lagi mencoba mencari formulasi untuk memberikan subsidi terkait yang tidak bisa dijual tersebut.
“Mekanismenya seperti apa saya belum tau karna masih dalam pembahasan,” tutupnya. (Amri/red)