Inforakyat, Tanjungpinang- Kondisi Street Food di kawasan Bintan Center Batu Sembilan Tanjungpinang, yang sebelumnya digadang gadang bakal jadi pusat bisnis kuliner baru di Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang ini semakin memprihatinkan.
Pasalnya, semakin hari pedagang yang tadinya berjualan kini sudah semakin habis dengan meninggalkan gerobak jualan dalam kondisi kosong.
“Jangankan pengunjung, penjual yang biasa berdagang disepanjang trotoar yang sudah diberi gerobak hilang entah kemana. Bahkan badan jalan sebagai Fasilitas Umum (Fasum) yang sempat ditutup, untuk dijadikan areal berjualan dan meja kursi buat pengunjung, kini telah dibuka kembali seperti sediakala. Pengguna jalan raya pun kini bebas melintasinya,” kata Agus salah satu pedagang yang sempat berjualan disana, Selasa (15/4/2025).
Menurut Agus sejak awal berjualan hingga dia berhenti, pembeli memang tidak terlalu banyak, sehingga keuntungan tidak sesuai target pedagang.
“Belum lagi kondisi lainnya, kadang barang-barang kita yang kita tinggal di gerobak hilang seperti tabung gas. Susah la bang tak nutup,” kata Agus.
Sebagaimana diketahui, Pusat Jajanan Kuliner yang diberi nama Street Food itu, digagas dan biayai oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang di era kepempimpinan Rahma dengan menelan anggaran yang cukup fantastis Rp 3 Miliar lebih pada Tahun Anggaran 2023.
Memang sejak diresmikan, daya tarik pengunjung mendatangi tempat itu tampaknya tidak sesuai yang diharapkan.
Artinya, setiap malam tempat tersebut sepi pengunjung. Ujung-ujungnya, pedagang yang harus membayar mahal sewa tempat berjualan, sering mengeluh. Soalnya, para pedagang rata-rata merasa tak balik modal lantaran sepi. Mau tak mau, kewajiban membayar retribusi menjadi tersendat. Akibatnya, anggaran yang terpakai membangun Street Food itu, tak akan bisa kembali. (Mri)