Inforakyat, Tanjungpinang- Pemerintah Kota Tanjungpinang menegaskan akan memulai pemenuhan seragam gratis untuk siswa jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun Ajaran baru 2019/2020.
Terkait program yang masuk dalam janji kampanye Walikota Tanjungpinang terpilih, Syahrul tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Tanjungpinang, Ade Angga meminta agar Pemko melibatkan penjahit lokal, bukan malah konveksi di Bandung.
Sebelumnya, usai Upacara Hari Pendidikan Nasional, Kamis (2/5), pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Thamrin Dahlan menyatakan Pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp. 7,6 Miliar untuk pemenuhan seragam gratis bagi siswa baru.
Angka segitu diprediksi telah memenuhi kuota siswa baru yang ada di Tanjungpinang. Thamrin mengatakan, pihaknya berkaca dari penerimaan siswa baru pada tahun sebelumnya, sehingga prediksi anggaran yang disiapkan sebanyak itu.
“Ini untuk jenjang SD dan SMP. Kita juga berkaca dari penerimaan siswa tahun sebelumnya ditambah 10 persen dari jumlah masing-masing jenjang. Dan dapatlah estimasi anggaran Rp. 7,6 M,” terang Thamrin.
Dia meyakini bahwa seluruh siswa baru dapat ditanggung seragam dari ujung rambut hingga ujung kaki.
“Termasuk juga sekolah swasta akan kita tanggung. Dan itu tidak pilih-pilih, mau satu keluarga ada 3 orang anak yang masuk sekolah tetap kita tanggung,” ujar Thamrin.
Oleh karena itu, Thamrin meminta orang tua tidak cemas terkait seragam yang akan dibantu.
“Jangan khawatir, satu anak untuk sekolah dasar kita bantu Rp. 965 ribu dan untuk siswa SMP itu Rp. 1.030.000. jadi anak tinggal masuk aja belajar, masalah uang seragam jangan dipikirkan lagi,” tutur Thamrin.
Sementara itu, terpisah, Wakil Ketua I DPRD Tanjungpinang, Ade Angga mengapresiasi program tersebut. Akan tetapi, dia berharap program ini juga bisa memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat, khususnya penjahit lokal.
“Kita minta Dinas Pendidikan dan pihak sekolah dapat melibatkan penjahit lokal. Karena kalau sistem lelang, ini iya kalau dimenangkan penjahit lokal Tanjungpinang. Apabila nanti malah banyak dimenangkan pengusaha Bandung, Jakarta, dan daerah lainnya kan rugi untuk penjahit lokal,” kata Ade Angga.
Calon Legislatif yang telah memastikan kembali duduk di DPRD Tanjungpinang ini menyarankan agar para pengelola mengatur program ini sehingga juga dapat menguntungkan masyarakat lokal.
“Mungkin lewat dana BOS juga bisa, pihak sekolah harus jeli lah, bagaimana potensi ini bisa dimanfaatkan juga oleh penjahit kita,” tutur Ade. (Cr-1)