Home / Advertorial / Terima Keluhan Warga Terkait Banjir, Komisi III dan Dinas PUPR Tanjungpinang Turun

Terima Keluhan Warga Terkait Banjir, Komisi III dan Dinas PUPR Tanjungpinang Turun

Sekretaris Komisi III DPRD Tanjungpinang Ashady Selayar saat ikut rombongan PUPR meninjau Lokasi sering banjir di Kelurahan Air Raja

Inforakyat, Tanjungpinang- Hujan deras mengguyur Tanjungpinang, membuat beberapa kawasan tergenang air. Seperti yang terjadi Minggu (14/6) malam.

Mendapatkan informasi dari masyarakat, rombongan Komisi III DPRD Tanjungpinang bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Tanjungpinang Zulhidayat turun meninjau beberapa lokasi banjir, Senin (15/6) pagi.

Mereka juga membahas solusi beberapa titik banjir. Lokasi banjir pertama, rombongan mengunjungi Kampung Air Raja tepatnya di RT4/RW2, Kelurahan Pinang Kencana.

Setelah itu, rombongan meninjau ke lokasi Kampung Bangun Sari di RT1/RWIX, Kelurahan Batu IX.

Hadir Ketua Komisi III DPRD Tanjungpinang, Agus Djurianto, didampingi Ashady Selayar, Alex, Ismiyati, Ria Ukur Rindu Tondang dan Rika Ardian.

Selain itu, Zulhidayat didampingi Kabid SDA PUPR Tanjungpinang, Salman dan jajarannya meninjau lokasi banjir.

Dari pertemuan itu, warga mengeluhkan beberapa rumah tergenang air saat hujan deras mengguyur Tanjungpinang. Selain itu, butuh waktu berjam-jam agar air surut.

Dinas PUPR bersama Rombongan Komisi III DPRD Tanjungpinang meninjau lokasi sering banjir daerah Kampung Bnagun Sari Batu IX

Ketua RT01/IX, Kelurahan Batu IX, Rumono menuturkan, sudah tiga kali menangani rumah warga tergenang banjir, khususnya sejak menjadi ketua RT pada 2017 lalu.

Terdata ada sekitar 12 rumah yang menjadi korban di lokasi itu. Ketinggian banjir tergantung lokasi. Kawasan paling bawah atau daerah rendah, air bisa sepinggang orang dewasa. Serta beberapa rumah yang berada di kawasan masuk bandara lama ini, selutut orang dewasa.

”Bisa sampai enam jam surut airnya. Berkat kerja sama bersama masyarakat, kami bergotong-royong membantu warga yang berdampak. Alhamdulillah semua mau bekerjasama. Harapan ini sudah lama kami sampaikan, keinginannya saat hujan turun beberapa rumah jangan terendam lagi,” tuturnya.

Akibat genangan air, ia kasihan melihat beberapa penghuni rumah yang perlu dievakuasi atau dibantu. Mulai dari orang tua yang renta, balita dan juga seorang ibu yang habis melahirkan.

Ini tentu butuh perhatian kusus proses evakuasi. Belum lagi berbagai perabotan rumah yang terendam.

Ketua RT01/IX, Kelurahan Batu IX, Rumono menjelaskan lokasi titik Banjir di wilayahnya kepada Rombongan Komisi III dan Dinas PUPR

”Lihat itu, kasur tidur warga dijemur, karena terendam semalam,” ucapnya sambil menunjukkan tilam itu.

Ia berharap, Pemko bersama anggota DPRD Tanjungpinang fokus menangani banjir. Utamanya di kawasan yang parah, termasuk lokasinya.

Zulhidayat menuturkan, pada prinsipnya mereka menampung setiap keluhan warga. Dari data yang masuk, mereka akan mencoba mengkaji lokasi mana yang paling diprioritaskan sesuai kemampuan keuangan daerah.

Menurutnya, persoalan banjir menjadi salah satu fokus yang akan diselesaikan. Ini menjadi perhatian kepala daerah yang kerjanya menjadi ranah di Dinas PUPR membantu menyelesaikannya.

Kawasan yang bisa dilakukan normalisasi segera, pihaknya akan turun. Bila butuh penanganan jangka panjang perlu dilakukan kajian dan perhitungan biaya. Serta koordinasi kepada pihak-pihak terkait.

Dituturkannya, di Kampung Bangun Sari pihaknya akan melakukan komunikasi dengan pihak bandara untuk pembenahan drainase yang ada. Ini perlu kerja sama agar warga sekitar tak terkena dampak.

Plt Kepala Dinas PUPR Tanjungpinang Zulhidayat memastikan Akan menindaklanjuti Keluhan Warga Terkait Banjir

”Kami akan lakukan komunikasi ke manajemen bandara, bila memungkinkan berkoordinasi membantu menyelesaikan banjir di kawasan itu. Tim kami juga secara teknis akan mengkaji proses penangananya,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya menangani tiga titik banjir melalui dana swakelola yang teranggarkan di APBD Murni 2020. Anggaran yang tersedia yaitu Rp1 miliar. Anggaran ini terbatas dan masih jauh dari cukup.

Diakuinya, sebelumnya dianggarkan penanganan beberapa titik banjir, namun batal teralisasi karena dialihkan untuk penanganan wabah virus Korona di Tanjungpinang.

”Ini menjadi PR kami memang, tantangan untuk menyelesaikannya. Saya sampaikan anggaran yang tersedia kami maksimalkan menangani beberapa titik. Kini sudah berjalan di tiga lokasi,” tuturnya.

Yaitu di depan Perumahan Taman Harapan Indah (THI), banjir yang melanda kawasan perumahan di depan Taman Batu 10 serta jalan menuju Senggarang.

Dituturkannya, mengurangi genangan air saat hujan turun di depan Perumahan THI, mereka melakukan sekat-sekat aliran air dari beberapa sumber ke kawasan itu.

Zulhidayat menuturkan, timnya sedang melakukan proses pembuatan kolam-kolam di lahan depan RSUP Batu 8. Ini dilaksanakan setelah melakukan koordinasi dengan pemilik lahan.

Begitu juga dengan kawasan Jalan Senggarang jalan baru, perlu pembuatan kolam-kolam menampung air sementara. Hal ini pun akan dilaksanakan karena sudah berkoordinasi sama pemilik lahan.

Penanganan di kawasan Perumahan Taman 10, menurutnya perlu pelebaran box culvert di jalan di depan Gereja HKBP Batu 9. Ini perlu koordinasi dengan Provinsi Kepri sesuai kewenangan status jalan provinsi.

Meski demikian, pihaknya juga sudah melakukan penanganan dan normalisasi. Hasilnya, bila hujan turun ketinggian air tidak seperti biasanya lagi.

“Air tetap kembali ke pemukiman masyarakat, namun tidak seperti kemarin lagi. Perlu penanganan yang bekerjasama dengan Dinas PUPR Kepri,” tuturnya.

Salah satu warga Perumahan Taman Seraya, tepatnya di Taman Batu10, Tomi menuturkan, saat hujan turun beberapa hari lalu, air tak sampai masuk ke rumah. Tapi masih naik ke pemukiman jalan.

“Air tetap naik, tapi gak setinggi kemarin. Penanganan ini masih sementara, harapannya bisa lebih maksimal dan jangka panjang,” tuturnya.

Sekretaris Komisi III DPRD Tanjungpinang, Ashady Selayar menuturkan, perlu anggaran menyelesaikan banjir. Perlu juga koordinasi ke masyarakat serta berbagai pihak terkait.

Salah satu wilayah yang sering Terjadi Banjir di Depan Perumahan Harapan Indah yang menjadi salah satu fokus Dinas PUPR untuk mengatasi Banjir

Persoalan banjir di lokasi Kampung Bangun Sari, harapannya pihak PUPR bisa berkoordinasi dengan Angkasa Pura II yang mengelola bandara tersebut.

Harapannya, aliran air di drainase tersebut bisa diperbaiki.

Selain itu, titik banjir lainnya juga bisa selesakan. Mulai dari anggaran yang bersumber APBD Pemko, Pemprov bahkan pusat melalui BWS dan kementerian terkait.

”Kita mendorong agar PUPR bisa memaksimalkan kerja. Banjir menjadi keluhan masyarakat,” tuturnya.

Ia meyakini, kepala OPD teknis terkait bisa penyusun perencanaan menyelesaikan persoalan tersebut. Bila tak bisa sekaligus, harapannya bisa secara bertahap sesuai kemampuan anggaran.

Bila perlu sama-sama ke pusat mencari anggaran beberapa kawasan banjir.

“Persoalan banjir bukan tak ditangani, namun belum semuanya selesai. Harapannya bisa dimaksimalkan setiap tahunnya,” (Advertorial)

About Redaksi

Check Also

Pemprov Kepri Melalui DKP Salurkan Berbagai Bantuan Kepada Nelayan dan Masyarakat Termasuk Perlindungan BPJS Untuk Sejahterakan Nelayan

Inforakyat Tanjungpinang- Salah satu Program Prioritas Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yakni Program Perlindungan Nelayan. …