Inforakyat, Tanjungpinang- BPJS Kesehatan kembali meluncurkan program baru untuk menunjang kinerja dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat peserta BPJS Kesehatan. Kali ini BPJS Kesehatan meluncurkan program Mobile Screening melalui Aplikasi berbasis Android.
Kepala BPJS Kesehatan Kota Tanjungpinang Leni Marlina Manalu mengatakan, peluncuran program yang dilaksanakan secara serentak diseluruh Indonesia ini bertujuan untuk mendeteksi lebih awal profil atau data kesehatan atau penyakit peserta BPJS.
“Kebanyakan masyarakat kita baru menyadari telah mengidap penyakit ketika sudah mencapai fase lanjut. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola resiko penyakit-penyakit kronis sejak dini, BPJS Kesehatan meluncurkan layanan Mobile Screening,” kata Kepala BPJS Kesehatan dalam siaran persnya di Kantor BPJS Kesehatan Tanjungpinang, Rabu (1/2).
Adapun penyakit-penyakit yang biasa dan sering diabaikan masyarakat yang bisa di deteksi lewat program Mobile Screening ini yakni, Diabetes Melitus, Hipertensi, Ginjal Kronik, dan Jantung Koroner.
“Mobile Screening atau skrining riwayat kesehatan ini merupakan penambahan fitur di aplikasi BPJS Kesehatan. Dimana sebelumnya peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hanya dapat melakukan skrining riwayat kesehatan secara manual, maka dengan program ini peserta bisa melihat langsung potensi resiko kesehatannya di ponsel berbasis android,” papar Leni Marlina Manalu.
Adapun cara mengakses program ini yakni, peserta mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile Screening di Google Play Store, Kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan. Setelah terdaftar dan mengklik tombol log in, peserta dapat memilih menu Skrining Riwayat Kesehatan. Selanjutnya peserta akan diminta mengisi 47 pertanyaan yang terdiri dari kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluarga dan pola makanan peserta.
“Dengan diluncurkannya fitur skrining riwayat kesehatan ini, kami berharap peserta JKN-KIS dapat lebih terbantu untuk melakukan pemeriksaan riwayat kesehatannya. Semakin dini peserta mengetahui risiko kesehatannya, semakin cepat upaya pengelolaan resiko dilakukan,” kata Leni.(sunarto butarbutar)