Inforakyat, Bintan- Sebanyak 60 peserta dari seluruh pengelola perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Jabupaten Bintan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pembinaan Pengelolaan perpustakaan di Aula Hotel Hermes Agro KM. 26 Kecamatan Toapaya. Dengan Nara sumber langsung dari Perpustakaan Nasional Pusat Suhariyanto, S. Sos, M. Hum, Kamis (20/4) pagi.
Dalam laporannya Kepala dinas Perpustakaan dan Arsip Bintan, Edi Pribadi mengungkapkan bahwa tujuan pelaksanaan pelatihan ini sendiri adalah untuk memperluas wawasan dan pengetahuan serta keterampilan petugas pengelola perpustakaan sekolah di Kabupaten Bintan dalam hal mengelola atau memproses bahan pustaka.
“Dengan ini kita harapakan pengelolaan perpustakaan bisa sesuai dengan sistem tertentu dan sesuai peraturan-peraturan yang di tetapkan,” kata Edi Pribadi.
Adapun jumlah perpustakaan yang ada di Bintan berjumlah 163. Yakni, perpustakaan SD sebanyak 77, SLTP 26, SLTA 9 serta Desa dan Kelurahan berjumlah 51 perpustakaan.
“Dengan jumlah perpustakaan yang ada di Bintan ini, jika para pengelolanya memiliki SDM yang benar-benar memenuhi kriteria, maka diharapkan kedepan minat membaca masyarakat dapat meningkat sesuai dengan yang pemerintah harapkan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, perlunya komitmen kepala sekolah dan dinas pendidikan untuk dapat mengembangkan perpustakaan di setiap sekolah-sekolah. “Kalau bisa disetiap perpustakaan memiliki Pustakawan yang dapat mengelola perpustakaan secara profesional,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam, dalam arahannya saat membuka acara bimtek berharap agar kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh dinas perpustakaan dan arsip kabupaten Bintan ini dapat dijadikan sebagai pemicu bagi para pengelola perpustakaan di setiap sekolah-sekolah untuk dapat mengatur bagaimana tata kelola perpustakaan yang baik agar nantinya dapat menumbuh kembangkan minat baca bagi para siswa.
Berdasarkan survei data UNESCO minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya, dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca. Selain itu, literasi minat baca masyarakat Indonesia juga masih sangat tertinggal dari negara lain. Dari 61 negara, Indonesia menempati peringkat 60. Hal tersebut menunjukkan kemampuan baca masyarakat Indonesia masih setara dengan negara Afrika Selatan.
“Maka sangat perlu sekali pemerintah melakukan terobosan-terobosan jitu dalam meningkatkan minat baca masyarakat khususnya,” tegasnya.
Dalmasri juga mengemukakan, sebagai bentuk perhatian serius pemerintah Bintan terhadap pengembangan minat baca bagi masyarakat, Pemkab telah memiliki perpustakaan keliling seperti mobil perpustakaan.
“Untuk masyarakat yang tinggalnya di pesisir pulau bintan disediakan kapal perpustakaan keliling, selain itu pada anggaran tahun 2017 ini pemerintah Kabupaten Bintan akan membangun sebuah komplek kawasan khusus perpustakaan yang didalamnya akan banyak dilengkapi juga fasilitas-fasilitas pendukung perpustakaan,” tutup Dalmasri.