Inforakyat, Surabaya- Dusun Sobi, Desa Larangan Kerta, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, merupakan salah satu daerah dari beberapa Dusun di Jawa Timur yang dijadikan sasaran pelaksanaan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-104.
Program yang dahulu dikenal sebagai ABRI Masuk Desa (AMD) itu, merupakan program kerjasama lintas sektoral antara TNI, Pemerintah Daerah, Polri serta komponen bangsa lainnya yang dilaksanakan secara terpadu guna meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah terpencil, terisolasi bahkan terbelakang.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam program itu, bertujuan untuk membantu masyarakat dari segala aspek kehidupan. Tidak hanya membangun insfrastruktur, akan tetapi juga membuka wawasan masyarakat Desa terkait arti hidup berbangsa dan bernegara.
Sobirin (42), salah satu warga Dusun Sobi mengatakan, aksi nyata TNI itu memang sangat dibutuhkan oleh warga. Harapan masyarakat memiliki akses jalan, hingga beberapa pembangunan fasilitas umum di Dusun itu, akhirnya terpenuhi dengan adanya program TMMD.
“Kami sangat bersyukur sekali dengan adanya TMMD di lingkungan kami. Karena dulu sebelum ada (TMMD), jalan di lingkungan kami sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
“Alhamdulillah, setelah adanya TMMD, jalanan sempit di Dusun kami, sudah diperlebar. Kami sangat menghargai kerja keras TNI yang tidak mengenal waktu untuk membantu kami,” imbuhnya. Rabu, (3/4).
Ternyata, bukan hanya Dusun Sobi saja yang menjadi sasaran pelaksanaan TMMD ke-104 di Kabupaten Sumenep tersebut. Akan tetapi, terdapat beberapa Dusun lainnya yang saat itu menjadi target pembangunan Satgas TMMD di bawah kendali Letkol Inf Ato Sudiatna, beberapa diantaranya ialah Dusun Ba’saba’an dan Dusun Manjingan.
Selain merintis pembangunan jalan, TMMD di daerah itu juga menyasar pembangunan Madrasah Ibtidaiyah, renovasi rumah tidak layak huni dan tempat Musholla hingga beberapa pembangunan fasilitas umum lainnya.
Tentu, bukan hanya anggota Satgas saja yang bekerja pada saat itu. Warga pun, juga ikut membantu. Yang mnejadi luar biasa ialah rasa kebersamaan dan Kemanunggalan yang masih sangat terjaga. Saling membantu menyelesaikan setiap pengerjaan TMMD antara warga dan Satgas, seakan menjadi pemandangan yang sangat indah.
Pemandangan seperti itulah yang menjadi indikator program TMMD ke-104 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sebelum dinyatakan berhasil dan ditutup.
Menumbuhkan rasa kegotong-royongan antar masyarakat, merupakan tujuan lain dari berlangsungnya TMMD saat itu. Hal tersebut, dikatakan oleh Dandim 0827/Sumenep, Letkol Inf Ato Sudiatna ketika dihubungi melalui via selulernya. Rabu, (3/4).
“Kegiatan itu sendiri, sejatinya bertujuan untuk membantu masyarakat dan menumbuhkan sifat gotong-royong, sehingga tercipta Persatuan dan Kesatuan yang kokoh,” ungkapnya.
Terpisah, Kapendam V/Brawijaya, Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto, S. IP, M. M, menambahkan, tak hanya aspek insfrastruktur saja. TNI Manunggal Membangun Desa, kata mantan Dandim Tarakan ini, juga bergerak pada kegiatan non fisik, mulai dari penyuluhan hukum, narkoba, radikalisme pertanian hingga kamtibmas.
“Warga juga dibekali pemahaman mengenai kesehatan, sosialisasi bela negara,” tandasnya.
Dengan hadirnya TMMD di tengah masyarakat kecil, menurutnya, anggapan TNI adalah orang yang menakutkan seakan hilang seketika.
“Sejatinya, dengan program beribu manfaat tersebut, membuktikan bahwa TNI akan selalu bersama rakyat, sebagai teman, keluarga dan pelindungnya,” ungkapnya. (Red/Pendam V/Brawijaya)