Batam, Inforakyat – Aksi teror yang dialami Staf Khusus Gubernur Kepulauan Riau Bapak Ahars Sulaiman tidak dapat dimaafkan, teror berupa pemecahan kaca mobil di halaman rumah beliau pada jum’at subuh 15 September 2017 jelas mencoreng proses Demokrasi, apalagi teror tersebut berbau isu pemilihan Wakil Gubernur Kepulauan Riau yang sampai saad ini masih belum tuntas, proses pemilihan Wakil Gubernur seharusnya tidak perlu memakai aksi premanisme yang jauh dari kata Demokrasi, para elit politik sejatinya mencontohkan proses Demokrasi yang berintelektual bukan Demokrasi hutan rimba.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Batam Vidiel Tania Pratama meminta kepada aparat Kepolisian supaya mengusut tuntas secara cepat siapa dalang aksi teror tersebut dan menghukum pelaku atas apa yang diperbuatnya. Apabila aksi teror ini dianggap sepele maka akan barang tentu berlanjut ke aksi yang tidak kita inginkan, Hal ini akan memperkeruh proses pemilihan Wakil Gubernur Kepulauan Riau.
HMI Secara kelembagaan meminta kepada pihak-pihak yang bertarung dalam proses Demokrasi ini untuk menjaga etika berpolitik.