Warga Tambelan Keluhkan Kapal Pelni Tak Berlayar

Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Tambelan Kota Tanjungpinang Robby Patria mengatakan, warga Tambelan Kabupaten Bintan mulai resah dengan pengangkutan transportasi laut antar pulau yang tidak berlayar sudah dua bulan. Pasalnya tanpa beroperasinya kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang biasa melayani rute ke pulau-pulau di Kepri, warga Tambelan akan terbengkalai dalam melakukan perjalanan ke luar pulau.

“Sangat disayangkan bila hal ini dibiarkan berlarut-larut tanpa adanya kejelasan kepastian berlayar kapal Pelni. Kami merasa pemerintah menganaktirikan masyarakat Tambelan,” kata Robby, Kamis (12/5/2016).

Melihat kondisi tersebut, Robby meminta pemerintah serius menangani dan mencari solusi permasalahan tersebut. Terlebih, katanya, sebentar lagi akan ada agenda besar mudik Lebaran 2016.

“Ribuah warga Tambelan dipastikan akan pulang kampung bertepatan acara Halal Bihalal warga Tambelan se Indonesia yang pelaksanaannya diperkirakan 10 Juli 2016 mendatang. Kalau kondisi ini tidak segera diatasi bagaimana kami mempersiapkan acara nanti,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, warga Tambelan sangat tergantung dengan layanan pelayaran kapal Pelni. Dengan tidak berlayarnya kapal Pelni selama dua bulan ini, warga Tambelan terisolasi.

“Warga Tambelan sangat terisolasi dengan terputusnya jalur transportasi ke Tambelan dari Tanjungpinang. Oleh karena itu, kita minta Pemprov Kepri maupun Pemerintah Kabupaten Bintan untuk bertanggungjawab mencarikan jalan keluar terkait masalah transportasi,” ungkapnya.

Dia juga mengaku sudah mencari informasi pengelola kapal Sabuk Nusantara yaitu Pelni.

Informasi yang didapat kapal tersebut sedang rusak dan sampai sekarang kapal tidak kunjung selesai diperbaiki. Akibatnya jalur pelayaran menuju ke Tambelan, Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas menjadi terkendala.

“Pemerintah harus bertindak, mencarikan solusi pengganti kapal Pelni yang rusak,” tegasnya.