inforakyat.com Gerbang Informasi Masyarakat Kepri
Related Articles
Inforakyat, Tanjungpinang- Ketua Komisi III DPRD Tanjungpinang, Agus Djurianto menuturkan, persoalan banjir menjadi salah satu yang dikeluhkan masyarakat, khususnya pada musim hujan.
Menurutnya, persoalan banjir perlu pembahasan fokus. Dimulai dengan perencanaan yang matang sampai progres penyelesaikannya.
“Saya akan komunikasikan kepada kepala OPD terkait, bila perlu dibuatkan mater plan terperinci. Bukan hanya drainase tapi juga persoalan banjir di beberapa titik di Tanjungpinang. Bila tidak ada, maka dasar menyelesaikannya akan sulit,” tuturnya.
Ia mengerti kondisi APBD saat ini terbatas, namun kedepan perencanaan matang perlu diusulkan dan dipaparkan. Ini menyampaikan ke warga apa solusi kedepannya.
“Kalau tidak ada anggaran, maka dasar menyelesaikan dan tahapannya perlu disampaikan. Jadi warga pun bisa mengerti. Tapi kedepannya harus dikerjakan dan diselesaikan,” ucapnya.
Terkait hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) PUPR Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menuturkan, persoalan banjir menjadi banjir Pekerjaan Rumah (PR) yang perlu diselesaikan.
Menurutnya, persoalan banjir dibeberapa titik belum bisa diselesaikan, bahkan perlu perencanaan yang matang. Serta perlu komunikasi keberbagai pihak terkait.
Pertamanya masyarakat, bila itu terkait lahan yang digunakan untuk penanganan.
Selain itu pemerintah Provinsi Kepri maupun pusat bila itu terkait kewenangan status wilayah atau lahan.
Dituturkannya, bila hujan deras disertai air laut pasang pasti menerima keluhan terkait banjir.
Kondisi saat ini, hanya beberapa yang bisa dutangani melalui dan swakelola yang teranggarkan di APBD Murni 2020.
Anggaran yang tersedia yaitu Rp1 miliar untuk menangani beberapa lokasi.
Serta beberapa lainnya perlu melakukan normalisasi drainase.
Meski diakuinya, sebelumnya dianggarkan penanganan beberapa titik banjir, namun batal teralisasi karena dialihkan untuk penanganan wabah virus Korona di Tanjungpinang.
“Ini menjadi PR kami memang, tantangan untuk menyelesaikan. Saya sampaikan anggaran yang tersedia kami maksimalkan menangani tiga titik,” ujarnya, Kamis (4/6).
Yaitu di depan Perumahan Taman Harapan Indah (THI), banjir yang melanda kawasan perumahan di depan Taman Batu10 serta jalan menuju Senggarang.
Dituturkannya, mengurangi genangan air saat hujan turun di depan Perumahan THI, melakukan sekat-sekat aliran air dari beberapa sumber ke kawasan itu.
Zulhidayat menuturkan, timnya sedang melakukan proses pembuatan kolam-kolam di lahan depan RSUP Batu8. Ini dilaksanakan setelah melakukan koordinasi dengan pemilik lahan.
“Sementara kami berancana membuat kolam-kolam, agar aliran air sementara sebelum ke drainse ke situ dulu,” ucapnya.
Begitu juga dengan kawasan Jalan Senggarang jalan baru, perlu pembuatan kolam-kolam menampung air sementara. Hal ini pun akan dilaksanakan karena sudah berkoordinasi sama pemilik lahan.
Penanganan di kawasan Perumahan Taman10, menurutnya perlu pembuatan box culvert di jalan di Depan Gereja HKBP Batu9, ini perlu koordinasi dengan Provinsi Kepri, sesuai kewenangan status jalan provinsi.
Dituturkannya penangan banjir secara menyeluruh, kedepan perlu perencanaan pembuatan drainase terpadu.
Dari sinilah acuan setiap pembangunan mengalirkan air ke kekawasan mana saja.
Dari pembuatan ini, nantinya akan diketahui berapa aliran sungai atau pembuangan akhir air.
Kondisi tanah serta cara pembangunan drainasenya.
“Harusnya ada acuan pembuatan drainase serta airnya dialirkan kemana. Ini juga salah satu upaya menghindari banjir di pemukiman masyarakat,” tuturnya. (Advertorial)
