Inforakyat, Natuna- Menanggapi pemberitaan koranperbatsan.com dengan judul “Program Tanam 1 Miliar Kelapa, Natuna Dapat Koata 2070 Batang” terbitan 23 Desember 2020 yang lalu. Marzuki menyambut baik dan mengucapkan terima kasih, dengan masuknya program itu di Natuna artinya ada perhatian dari pemerintah provinsi. Namun disatu sisi sangat menyayangkan ketika ada program dari provinsi yang masuk ke daerah, tetapi tidak diketahui oleh DPRD.
“Tidak pernah diberikan informasi bahwa Kabupaten Natuna mendapatkan koata 2070 batang dari Program Penanaman Satu Milyar Pohon Kelapa jenis Hibrida se-Provinsi Kepulauan Riau,” kata Marzuki, SH Ketua Komisi II DPRD Natuna di kantornya, Selasa (19/1).
“Memang mereka tidak harus melaporkan, paling tidak ada pemberitahuan karena kita DPRD Daerah yang diketahui oleh masyarakat fungsinya pengawasan. Masyarakat itu datangnya ke kita, berulang-ulang kita sampaikan ini program pemerintah provinsi. Masa DPRD tidak tahu, sementara kita tidak dikasih tahu,” sebut Marzuki.
Lanjut Marzuki menuturkan kemungkinan hari ini disampaikan ke dinas terkait. Setidaknya dinas terkait yang juga merupakan mitra kerjanya Komisi II memberitahukan ke DPRD.
“Misalnya kita dapat bantuan dari pemerintah provinsi berupa bibit pohon kelapa. Ketika masyarakat bertanya kita bisa menjawab,” tutur Marzuki.
Marzuki mengakui bahwa tidak mengetahui, apakah sebelumnya ada surat pemberitahuan ke pimpinan DPRD. Lebih jelasnya pimpinan DPRD tidak ada meneruskan ke Komisi II.
“1 miliar ini nama programnya, atau 1 miliar ini jumlah bibitnya. Jika memang ada 1 miliar bibit pohon kelapa untuk se-Provinsi Kepri, kita sangat menyayangkan Natuna hanya dapat 2070 batang,” pungkas Marzuki.
Menurut Marzuki, dengan keadaan di Natuna jika dibilang 1 miliar pohon kelapa untuk se-Provinsi Kepulauan Riau sementara jumlah koata yang didapati itu 2070 tentu sangat tidak efektif. Tidak akan terlalu berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Dari 7 kabupaten kota yang ada di Provinsi Kepri, 10 juta saja untuk satu kabupaten baru 70 juta. Kok hanya dapat 2070, mengkajinya dari mana. Apakah pembagian ini dilihat dari jumlah penduduk, atau dilihat dari jumlah petani yang ada di Natuna. Apakah bantuan ini sistemnya bertahap, atau belum jadi 1 miliar baru ratusan ribu. Terus tahap berikutnya siapa yang akan menjalankan itu, pemerintahkan berganti,” ujar Marzuki.
“Dari 2070 bibit itu yang pastinya kita berharap, pembagiannya betul-betul petani yang menerima. Kepada penerima bibit itu ditanam bukan hanya sekedar menerima. Artinya batuan dari pemerintah untuk membantu masyarakat sampai kepada tujuannya,” ujar Marzuki.
Juga berharap baik itu program dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat yang sampai ke Natuna, mungkin selama ini menyurati dinas-dinas terkait, DPRD juga dikasih tahu.
“Ke depan dinas yang dikasih tahu oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat ada program di Natuna ini, surati jugalah DPRD biar kami tahu tentang hal itu. Hanya pemberitahuan dan kita juga coba mengawasi itu. Jangan nanti ada masalah masyarakat bertanya, sementara kita tidak pernah tahu,” tutup Marzuki. (Rid)