Home / Aspirasi / Butuh Perhatian Pemkab, Dua Desa di Kecamatan Bunguran Selatan Natuna Minim Air Bersih dan Jaringan Internet

Butuh Perhatian Pemkab, Dua Desa di Kecamatan Bunguran Selatan Natuna Minim Air Bersih dan Jaringan Internet

Inforakyat, Natuna- Dua desa yang terdapat di Kecamatan Bunguran Selatan (Bungsel), Kabupaten Natuna hingga saat ini masih kekurangan akan kebutuhan dasar seperti air bersih dan jaringan internet. Dimana dua desa tersebut ialah Desa Cemaga Tengah dan Desa Cemaga Utara.

Hal tersebut disampaikan oleh Camat Bunguran Selatan, Supardi seusai sampena memperingati Hari Jadi ke-14 Kecamatan Bunguran Selatan, bertempat di Cemaga, Selasa, (14/6).

“Ada beberapa titik yang agak sulit dijangkaunya, bukan tidak ada,” ujar Supardi saat ditemui di ruangan dinasnya

Melihat kondisi tersebut ia meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu dalam membangun Kecamatan Bunguran Selatan. “Tanpa kebersamaan mustahil sebuah pembangunan bisa terwujud,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Cemaga Tengah, Zaidan membenarkan hal tersebut, ia mengaku merasa sulit mendapatkan sinyal telekomunikasi untuk sambungan internet yang memadau, bahkan dibeberapa lokasi mengalami blank spot.

Ia menyebut penyebab sulitnya mereka mendapatkan sinyal internet dikarenakan letak Base Transceiver Station (BTS) atau stasiun pemancar dari desanya. “Jangkauan towernya hanya satu Kilometer letak desa 1 Km,” ujarnya.

Zaidan menjelaskan dengan kekurangan yang ada, aktivitas sehari-hari warga dan kantor desa sedikit terganggu. “Kita kirim Whatshapp satu sampai dua detik baru terkirim,” ucapnya.

Ia menambahkan, warga desa juga kesulitan dalam mendapatkan air bersih, bahkan jika masuk musim kemarau warga tidak medapatkan air sama sekali. “Perusahaan Daerah Air Aminum (PDAM), sudah masuk cuman kecil, karena dataran tinggi,” ujarnya.

Ia mengaku sudah sering membicarakan hal ini dengan pemerintah kabupaten, namun hingga saat ini belum ada titik terang.

Padahal lanjut Zaidan, jumlah warganya cukup banyak sekitar 501 jiwa dan kunjungan orang wisatawan lokal ke wisata Batu Kasah di wilayah minim sinyal itu mencapai 1000 jiwa perbulan bahkan pernah tembus 3000 jiwa perbulannya.

Ia menyebut angka tersebut cukup besar dan bisa dijadikan acuan pemerintah daerah dalam mengajak provider untuk membangun BTS di desanya. “Kita sudah sampaikan disetiap musrenbang,” ucapnya.

Bahkan lanjut Zaidan, pihaknya sudah menyiapkan lahan jika pemerintah membutuhkan untuk membangun tower dan intake (bak besar penampung air) di desanya.

“Sudah ada warga yang mau menghibahkan tanahnya,” pungkas Zaidan. (Rid)

About Redaksi

Check Also

Jangkau Pulau Pulau Terjauh di Kepri, Saksi Rudi-Rafiq Siap Kawal Suara Rakyat

Inforakyat, Batam- Pemilihan Kepala Daerah di Provinsi Kepulauan Riau akan digelar besok, Rabu 27 November …