inforakyat.com Gerbang Informasi Masyarakat Kepri
Related Articles
Inforakyat, Batam- Ketua Komisi III DPRD Kepri Widiastadi Nugroho menyoroti kinerja Pemerintah Kota Batam dalam hal ini Badan Pengusahaan (BP) Batam terkait krisis air bersih yang melanda Kota Batam beberapa hari lalu.
“Krisis air yang terjadi beberapa hari lalu, menjadi catatan buruk bagi Kota Batam. Dan memberikan kesan yang kurang baik di mata investor,” tegas Ketua Komisi III ini, Rabu (25/1).
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, gangguan suplai air yang terjadi di beberapa wilayah di Batam menandakan BP Batam melalui operator pengelolaan air bersihnya (SPAM dan PT Moya Indonesia,red) kurang mampu dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam menjaga kualitas kinerja.
“Buruknya layanan air bersih ini, juga berdampak lurus dengan kondisi masyarakatnya. Dimana mereka harus bersusah payah dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Padahal sesuai dengan aturan yang ada, Pemerintah wajib menyediakan air bersih kepada masyarakat,” ujarnya.
Meski begitu, Pria yang akrab disapa Mas Iik ini juga mengakui dan tak menampik pemenuhan kualitas layanan juga diperlukan adanya perawatan dan perbaikan untuk menjaga kinerja. Akan tetapi, jangan sampai hal ini menjadi alasan dari buruknya layanan.
“Untuk itu, saya meminta kepada BP Batam dan pengelola air bersih di Batam untuk bisa bekerja profesionalisme serta mengedepankan kebutuhan masyarakat dalam bekerja,” tegasnya.
Diketahui sejumlah lokasi di Kota Batam mengalami krisis air bersih sejak beberapa hari terakhir. Hal itu karena perusahaan penyedia air bersih di Batam tidak menyuplai air bersih ke beberapa kawasan di Batam. Dampaknya, warga sampai terpaksa mengambil air di beberapa kubangan bekas galian dan harus mencuci pakaian dengan air tampungan hujan, seperti yang terlihat di kawasan Batubesar, Nongsa beberapa hari lalu. (Red)
