Inforakyat, Tanjungpinang- Wakil Ketua III DPRD Kepri Amir Hakim Siregar menyadari keputusan menaikkan tarif listrik di Kota Batam merupakan kebijakan sulit yang harus diambil. Namun DPRD Kepri menjamin rencana kenaikan tarif listrik di Kota Batam tersebut, sudah sesuai mekanisme. Pasalnya, jika tidak dinaikkan kedepan, kelistrikan akan lebih sulit.
“Kita tentu tidak ingin kelistrikan kita seperti PLN Tarakan yang tutup. Karena jika sampai tutup, yang rugi tentunya kita semua,” kata Amir Hakim saat menerima kunjungan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), di Batam, Selasa (14/3).
Namun demikian, Ia berkomitmen kenaikan listrik ini tetap memperhatikan dampak keadilan sosialnya.
“Kami kemarin minta agar jangan sampai misalnya, masyarakat diberatkan dengan kenaikan tarif listrik ini,” jelas Amir.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak. Ia menilai pembahasan yang nyaris setahun dan mengundang kajian dari berbagai pihak untuk membahas kenaikan tarif ini menunjukkan DPRD berhati-hati dalam mengeluarkan rekomendasi.
“Meskipun kami sudah mengeluarkan rekomendasi, jika memang tidak sesuai, bisa kita koreksi bersama-sama,” katanya.
Ia menambahkan bahwa tarif listrik yang baru ini masih dibawah tarif listrik nasional. Dan jika pun naik tidak akan memberatkan masyarakat.
“Kalau kita lihat, kenaikan ini jika dikonversi dalam rupiah tidak terlalu besar bagi masyarakat. Jadi tidak terlalu memberatkan,” kata Jumaga.
Penulis: Sunarto Butarbutar