Inforakyat, Tanjungpinang- Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun menanggapi santai pernyataan Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah yang mengatakan Pemprov Kepri tidak memahami birokrasi karena tidak melakukan koordinasi kepada Pemko Tanjungpinang terkait rencana Pemprov melakukan penataan kawasan Teluk Keriting Kota Tanjungpinang oleh Pemprov Kepri.
“Tidak perlu tersinggunglah. Kita bisa duduk bersama, saya bukan orang yang tidak mengerti birokrasi. Dan di dalam UU no 23 juga itu jelas saya tahu. Sekarang siapa sih yang jadi Gubernur,” kata Nurdin, Rabu (22/3).
Soal tidak adanya koordinasi yang dilakukan Pemprov Kepri dengan Pemko Tanjungpinang seperti yang disebutkan Walikota, Nurdin kembali menegaskan bahwa, itu tidak ada apa-apa.
“Saya paham sebagai orang birokrasi. Tidak ada apa-apa. Tak ada masalah soal koordinasi,” tegas Nurdin.
Sebelumnya, Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah secara tegas mengatakan bahwa Gubernur Kepri, Nurdin Basirun malu-maluin karena hanya mengirim seorang Asisten I untuk rencana menata Teluk Keriting Tanjungpinang.
Ia menilai Syamsul Bahrum tidak menghormati etika koordinasi secara birokrasi pemerintahan antara Pemprov Kepri dengan Pemko Tanjungpinang.
“Seharusnya seorang Syamsul yang notabene seorang birokrasi aktif dan memiliki pendidikan tinggi sangat mengerti tentang koordinasi di pemerintahan. Bukannya melakukan secara sembunyi-sembunyi rencana menata Teluk Keriting untuk meminta persetujuan dan persyaratan kepada warga kita,” kata Lis, Selasa(21/3) Kemarin.
Menurutnya, seharusnyan Syamsul Bahrum harus koordinasi dulu kepada Pemko Tanjungpinang terkait perencanaan itu, bukan langsung ke warga sehingga warga kaget.
“Ini tak, malah menyuruh seorang Lurah untuk menyampaikan kepada saya terkait rencana itu. Bahkan saya pun ada rekamannya,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, Pemko Tanjungpinang sangat mendukung program yang memperhatikan hajat masyarakat ramai, termasuk penataan pemukiman masyarakat.
“Apalagi daerah itu yang semula belum tertata baik akan ditata sedemikian indah dan nyaman. Bahkan rencananya akan menjadi icon wisata yang baru, pasti sangat kita dukung. Tetapi caranya itu yang kita tidak terima karena sembunyi-sembunyi,” ungkapnya.