Inforakyat, Tanjungpinang- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tanjungpinang memperkirakan dua sampai tiga hari kedepan masih didominasi dengan hujan lokal dengan intensitas ringan hingga sedang.
Staf Prakirawan BMKG Stasiun Tanjungpinang Robbi Akbar menyampaikan, hal ini disebabkan adanya sirkulasi Eddy (Pusaran angin tertutup) di sebelah barat Kalimantan yang menyebabkan terjadinya penumpukan massa udara di sekitar wilayah Kepri serta prakiraan kelembapan udara yang cukup tinggi di lapisan atas mendukung proses pertumbuhan awan-awan konvektif.
“Daerah Kepri masih berpeluang hujan lokal ringan hingga sedang khusunya Tanjungpinang, dan sesekali lebat disertai petir dan biasanya terjadi pada pagi hingga siang hari. Oleh karena, pada saat Pilkada Tanjungpinang diperkiraan akan diguyur hujan,” kata Robbi, Selasa (26/6) di Kantornya.
Robbi menjelaskan, angin rata-rata bertiup dari tenggara sampai barat daya dengan kecepatan 5-28 Kilometer per Jam, Kelembapan udara 65-97 Persen, Suhu udara 24-31 Derajat celcius.
“Untuk ketinggian gelombang diperairan Kepri, perairan Tanjungpinang berkisar antara 0,2-0,5 Meter, perairan Batam berkisar antara 0,2-0,6 Meter, perairan Anambas-Natuna berkisar antara 0,2-1,3 Meter dan perairan Bintan-Lingga berkisar antara 0,2-0,8 Meter,” jelas Robbi.
Ia juga mengatakan bahwa untuk transportasi laut dan udara secara umum masih terbilang aman dan kondusif.
“Untuk tranportasi udara dan laut secara umum kita lihat masih lancar ataupun aman dan kondusif,” katanya.
Namun, kata Dia, Potensi Puting Beliung masih tetap ada selama kondisi cuaca terdapat awan Cumulonimbus (Hitam pekat, bergumpal-gumpal).
“Untuk potensi puting beliung tetap ada selama kondisi cuaca terdapat awan Cumulonimbus, karna Puting Beliung berasal dari awan tersebut,” ucapnya.
Pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kepri khususnya Tanjungpinang serta pengguna transportasi darat dan udara untuk berhati-hati apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat karena dapat menyebabkan jalanan licin serta mengurangi jarak pandang.
“Untuk transportasi laut kita himbau agar tetap waspada apabila terdapat Awan Cummulunimbus yang gelap dan pekat dapat menyebabkan hujan lebat dan angin kencang yang menaikkan tinggi gelombang secara tiba-tiba,” tutupnya. (Amri/red)