Inforakyat, Tanjungpinang- Ketua Komisi III DPRD Kepri Widiastadi Nugroho membantah pernyataan pihak PT. Citilink Indonesia yang disampaikan melalui klarifikasi resmi kepada media ini.
Widiastadi Nugroho dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya tidak ada dihubungi oleh pihak maskapai Citilink terkait perpindahan kursi penumpang sebagaimana klarifikasi yang disampaikan oleh pihak Citilink.
“Protokol yang mana yang sepakat dengan saya?, Kalau dengan penumpang (cucu saya,red) ya pasti dia takut lah, dan sempat tanya apa dipakai semua seat nomor 1 nya?,” ucap Widiastadi kepada media ini, Jumat (1/9).
Politisi PDI Perjuangan inipun menegaskan, baik dirinya maupun keluarga yang lain tidak ada merasa dihubungi oleh pihak maskapai terkait kesepakatan perpindahan tempat duduk tersebut.
“Tidak ada, sama sekali tidak ada. Kalau ke cucu saya sebagai penumpang yang dimaksud mereka sebagai kesepakatan kedua belah protokol, ya pasti takutlah,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi III DRPD Kepri Widiastadi Nugroho mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan maskapai penerbangan Citilink rute Batam-Jakarta yang tidak profesional dengan mengutamakan penumpang tertentu hingga mengabaikan hak penumpang lainnya.
“Saya katakan, pelayanan maskapai Citilink tidak profesional, karena seenaknya membuat kebijakan dengan mengabaikan hak penumpang demi memberikan layanan khusus bagi penumpang tertentu,” ujar Widiastadi Nugroho kepada media ini.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan hal tersebut bermula saat kursi penerbangan yang telah ia pesan untuk penerbangan cucunya diubah secara sepihak oleh pihak maskapai Citilink tanpa pemberitahuan. Padahal tiket sudah dipesan sejak Minggu (27/8/2023) lalu dengan nomor kursi seat pertama, namun waktu cek in sudah berubah, karena ada petinggi salah satu organisasi yang ikut terbang dari Batam ke Jakarta, posisi tersebut dipindah secara sepihak.
“Ini namanya sewenang-wenang membuat kebijakan. Jangan hanya karena ada petinggi organisasi, kemudian seenaknya geser kesana atau kesini,” ungkapnya dengan kesal.
Ia mengungkapkan kondisi ini adalah preseden buruk terhadap pelayanan yang diberikan oleh maskapai citilink. Sehingga terkesan sangat tidak profesional dan merugikan penumpang.
“Mungkin kalau kalau ada penumpang yang kondisi fisiknya memang sangat membutuhkan, tentu dapat ditolerir. Namun ini tidak berkaitan dengan hal-hal seperti ini,” tegasnya. (Red)