Inforakyat, Tanjungpinang- Ratusan mahasiswa yang tergabung di dalam Forum Peduli STAI Miftahul Ulum (MU) Tanjungpinang rencananya besok, Rabu (11/5) akan menggelar aksi menduduki kampus mereka yang berlokasi di Jalan Kepodang Batu 12, Jalan Adi Sucipto Tanjungpinang.
Aksi mahasiswa ini, menutut berbagai masalah yang selama ini terjadi, terutama masalah ijazah serta akreditasi kampus yang belum ada kejelasan hingga saat ini.
Ketua Forum Peduli STAI Miftahul Ulum Tanjungpinang, Riko menyampaikan rencana dalam aksi tersebut akan melibatkan aktivitas kampus, mahasiswa alumni, serta beberapa staf dan orangtua mahasiswa.
Aktivitas yang aktif dalam organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di STAI Miftahul Ulum itu, memastikan aksi mereka dipastikan ratusan mahasiswa dan para alumni ikut bersama.
“Kita meminta penjelasan Ketua STAI Miftahul Ulum, (Pak Amir Husin,red) menjelaskan apa masalah yang terjadi. Terutama masalah akreditasi kampus serta ijazah wisudawan tahun 2015 lalu, terancam tidak bisa keluar,” tegas Riko, Selasa (10/5).
Bersama didampingi mahasiswa lainnya, Riko berencana bersama mahasiswa dan alumni yang tergabung di dalam Forum Peduli STAI Miftahul Ulum, akan menggelar demonstrasi besar-besaran di lingkungan kampus, apabila berbagai masalah di kampus saat ini tidak bisa diselesaikan pihak kampus.
“Jika perlu kita minta Ketua STAI Miftahul Ulum mengundurkan diri,” jelasnya sambil menyebutkan pihaknya sudah menyurati pihak kepolisian Polres Tanjungpinang.
Di tempat berbeda, Ketua Alumni angkatan ke 17, Husin, menambahkan pihaknya sudah mendapatkan informasi jauh-jauh hari terkait aksi demonstrasi yang dilakukan gabungan mahasiswa dalam Forum Peduli STAI Miftahul Ulum.
Diceritakan, Husin, sebelumnya Ketua STAI Miftahul Ulum, Amir Husin sudah menggelar pertemuan dengan mereka. Waktu itu katanya, jajaran Pimpinan mengatakan ada masalah dengan data base. Sehingga, mahasiswa alumni diminta mengumpulkan kembali data diri, sambil menunggu informasi awal bulan Mei ijazah mereka bisa di keluarkan.
“Kita dijanjikan awal bulan Mei. Namun saat rapat itu pun, belum ada kepastian kapan bisa dikeluarkan,” terang Husin.