inforakyat.com Gerbang Informasi Masyarakat Kepri
Related Articles
Inforakyat, Tanjungpinang- Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Kepulauan Riau, Banjar Ahmad melantik sekitar 85 orang pengurus KNPI Kota Tanjungpinang periode 2016-2019 di Gedung PKK Senggarang, Rabu (3/5).
Dalam sambutannya, Banjar menilai bahwa anggota KNPI adalah calon pemimpin masa depan. Selain itu, KNPI juga sebagai mitra Pemerintah Daerah, khususnya Pemko Tanjungpinang. Dia juga tak ingin ada dualisme mengatasnamakan KNPI.
“Sampai hari ini KNPI cuma satu. Kami berharap kepada pengambil kebijakan, inilah KNPI. Tidak ada dualisme, kalau ada yang mengaku KNPI, itu namanya bodong. KNPI sekarang berdasarkan deklarasi Cipayung, yang lain itu bodong,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KNPI Kota Tanjungpinang terpilih yang baru dilantik, Arie Sunandar mengatakan, KNPI saat ini lebih fokus terhadap pembangunan karakter pemuda serta tidak memikirkan dualisme KNPI yang terjadi saat ini. Karena menurut dia hal itu merupakan arahan dari Ketua DPD KNPI Provinsi Kepri.
Arie mengaku, selaku orang nomor satu di KNPI Tanjungpinang akan berpegang pada prinsip 3 A.
“Kalau kita sih masih berpegang pada prinsip 3 A yakni, Aktif dibidang Rohani (Keagamaan), Aktif dibidang Sosial Kemasyarakatan, dan Aktif dibidang Kewirausahaan,” katanya.
Arie akan menjadikan Pemuda KNPI Tanjungpinang berkreatifitas dan berkarya seperti melaksanakan kegiatan yang menyentuh dalam bentuk pelatihan kewirausahaan maupun pelatihan yang sifatnya pemberdayaan.
“KNPI adalah mitra pemerintah, kami akan bersinergi, membantu dan mendukung segala program Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ditempat yang sama, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengatakan bahwa pemuda adalah lini terdepan dalam membangun sebuah bangsa.
Dia menegaskan KNPI bukanlah organisasi partai politik. Hanya saja tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang bergabung didalam organisasi KNPI memiliki pandangan terhadap politik.
“Pentingnya peran pemuda dalam lingkup negara bukanlah mengandalkan otot. Tetapi daya fikir yang kuat dan komitmen. Sudah sewajarnya pemuda masa kini menjadi pemimpin bangsa,” tutur Lis.
Menurutnya setiap perbedaan mencerminkan demokrasi yang baik. “Seperti pesan Bung Karno, berikan aku 10 pemuda, akan ku guncang dunia,” kata Lis mengutip pernyataan Presiden Sukarno.
