Home / KEPRI / Kafilah Bintan Tampilkan Lampu Cangkok Saat Pawai Taaruf STQ

Kafilah Bintan Tampilkan Lampu Cangkok Saat Pawai Taaruf STQ

Inforakyat, Tanjungpinang- Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan mengikuti Pawai Ta’aruf STQ Ke VII Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2017 dengan menampilkan suguhan suasana gegap gempita Menyambut Ramadhan Aidil Fitri.

Memimpin rombongan, Bupati Bintan Apri Sujadi, bersama Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam, Ketua DPRD Kabupaten Bintan Lamen Sarihi, Anggota DPRD  Kepri Susilawati, Ketua PKK Kabupaten Bintan Deby Apri Sujadi, Ketua GOW Kabupaten Bintan Herdawati Dalmasri Syam, Plt Sekda Kabupaten Bintan Adi Prihantara, Anggota DPRD Kabupaten Bintan dan seluruh Kepala OPD Kabupaten Bintan berjalan kaki menyusuri rute pawai ta’aruf yang telah ditetapkan bersama 500 orang rombongan kafilah Kabupaten Bintan, Jum’at pagi (5/5).

Dalam kesempatan tersebut, terlihat Bupati Bintan Apri Sujadi dan Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam, beserta rombongan memberikan cendramata berupa keris melayu di podium kepada Sekda Kepri TS Arief Fadillah yang mewakili Gubernur Kepri Nurdin Basirun untuk bertindak sebagai Irup Pawai Ta’aruf STQ Prov Kepri Tahun 2017.

Dalam Pawai Ta’aruf STQ ke VII Provinsi Kepri ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan menampilkan berbagai variasi penampilan dimulai dari barisan bunga telur, sepeda ontel, barisan penari melayu, barisan bunga manggar, mobil hias, badut upin ipin dan atok serta barisan baju fashion carnaval.

Rombongan kafilah yang dipimpin oleh Kepala Dinas PMD Kabupaten Bintan Ronny Kartika ini juga menampilkan antraksi yang mengundang decak kagum, seperti atraksi sulap upin ipin, tarian lampu cangkok, atraksi sepeda tinggi hingga barisan sepeda ontel lengkap dengan lampu cangkok nya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan Luki Zaiman Prawira menuturkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan pada tahun ini, sengaja menampilkan sejumlah parade Pawai Taaruf dengan ornamen Lampu Cangkok dimana menurutnya Tradisi Lampu Cangkok masyarakat Melayu Bintan

merupakan salah satu dari sekian banyak tradisi yang hingga kini masih tetap bertahan ditengah era globalisasi dan gemburan budaya asing.

“Lampu cangkok adalah tradisi Melayu lama, tradisi ini bermula ketika pada masa dahulu

pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, masjid atau musholah akan semakin ramai di penuhi masyarakat yang ingin

mencari amal ibadah sebanyak banyaknya di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah,” katanya.

Hingga sampai larut malam barulah mereka beranjak pulang. Karna itulah dibuat banyak lampu cangkok untuk menerangi jalan, atau

digunakan sebagai obor bagi masyarakat sebelum adanya penerangan listrik seperti sekarang ini.

“Tradisi ini masih kental ditengah masyarakat daerah

Bintan yang dipasang di jalan-jalan dan perkarangan rumah warga untuk penerangan, terutama ketika aktivitas

menyambut malam Lailatul Qadar dan Puncaknya semakin meriah ketika malam 27 Ramadhan sampai malam Idul Fitri,” tutupnya.

About Redaksi

Check Also

Warga Tanjunguncang: Rugi Jika Tak Pilih Pemimpin Sebaik Muhammad Rudi jadi Gubernur Kepri

Inforakyat, Batam- Masyarakat Kelurahan Tanjunguncang, Batuaji, Kota Batam, tak ingin berpindah pilihan ke lain hati …