Inforakyat, Tanjungpinang- Festival Bahari Kepri (FBK) yang merupakan rangkaian dari Sail Selat Karimata yang digadang-gadang mampu mendatangkan wisatawan ke Kepri yang kini sudah berjalan sekitar 5 hari sejak dimulai pada tanggal 20 Oktober kemarin di Kota Tanjungpinang sebagai Ibukota Provinsi Kepri yang salah satu evennya ditandai dengan Dragon Boat Race. Namun, di Pelabuhan domestik dan pelabuhan internasional sebagai pintu masuk wisatawan, kunjungan wisatawan masih minim, baik itu wisatawan lokal maupun luar negeri.
Sebagaimana dikatakan Kepala Unit Imigrasi Pelabuhan Sri Bintan Pura, Daniel Simanjuntak dan dari pihak KSOP Tanjungpinang, Sutoyo, bahwa kunjungan wisatawan yang masuk ke Kepri melalui Pelabuhan sebagai pintu masuk masih terpantau normal dan belum ada peningkatan.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Guntur Sakti menerangkan bahwa, FBK sebenarnya dirancang untuk sebuah ambisi dan optimisme yang lebih dari hanya sekedar mendatangkan wisman. FBK ini kata Guntur, diniatkan sebagai momentum untuk menjadikan Kepri sebagai gerbang wisata bahari Indonesia.
“Potensi dan daya saing Kepri untuk mencapai ambisi itu sangat besar dan itu juga harus di tebus dengan strategi yang besar,” kata Guntur, Rabu (26/10).
Guntur juga mengatakan pelaksanaan FBK sendiri sebenarnya sebagai momentum atau media penyampai pesan kepada pemerintah pusat dan seluruh elemen masyarakat, bahwa Kepri ingin unggul di bidang wisata bahari dan maritim yang juga merupakan visi Daerah Kepri.
“Seluruh konten festival yang disajikan ada yang dikemas untuk mendatangkan turis tapi dengan katagori partisipan, seperti peserta Yacht, Dragon Boat Race dan Diplomatik Tour. Ada juga yang dikemas sebagai upaya pelestarian dan pengembangan nilai seni budaya, seperti festival sungai carang, traditional games dan lainnya yang diharapkan menjadi daya tarik bagi wisman,” terangnya.
Selain itu, kegiatan FBK juga memiliki event yang di kemas dalam bentuk MICE seperti seminar wisata bahari, Wonderful Kepri Expo, temu bisnis investasi pariwisata dan lain-lain.
“Dan yang paling penting, FBK ini juga dirancang untuk menggairahkan sektor pariwisata Tanjungpinang, menggerakkan partisipasi masyarakat dan memberi dampak ekonomi kepada masyarakat dan pemerintah daerah,” tuturnya.
Selaim itu kata dia, dengan banyaknya atraksi wisata di Tanjungpinang, diharapkan dapat menjadi daya dorong kemajuan pariwisata kota Gurindam kedepan, sehingga misi untuk menjadikan kota yang berjuluk “negeri pantun” ini sebagai salah satu pintu masuk wisman di Kepri tercapai.
“Semangatnya kita dedikasikan ke sana dan tentu tetap berharap menjadi daya tarik bagi wisman,” ujarnya.
Namun semua itu sangat berbeda dengan perkataan dari semua pihak penyelenggara FBK sejak awal kegiatan ini digaungkan. Ketika FBK diadakan, Pemprov sangat antusias banyak wisatawan akan datang menghadiri FBK. Dimana dengan kegiatan ini, setiap kabupaten/kota di Kepri benar-benar menggaungkan kegiatan tersebut dengan melakukan promosi besar-besaran.