Inforakyat, Banyuwangi – Di Masa Susah Ekonomi akibat dampak pandemi covid-19 yang sedang melanda Indonesia dan juga Dunia, SMK Negeri 1 Tegalsari Kecamatan Tegalsari tetap nekat melakukan tarikan kepada siswa dengan alasan digunakan untuk Melakukan pembangunan sekolah.
Menurut Kepala Sekolah Kenapa sekolah masih melakukan tarikan Peran Serta Masyarakat (PSM) kepada wali murid meskipun di masa covid seperti ini karena bila mana menunggu kucuran dana dari Pemerintah kemajuan sekolah sangat lambat.
Pungutan yang di ganti nama sumbangan Sebesar Rp.1.000.000 Persiswa tersebut berlaku bagi keseluruhan siswa mulai kelas 10,11 dan 12. Dengan jumlah total siswa sebanyak 1.425 siswa.
Kepala Sekolah SMK Negara 1 Tegalsari Mulyadi menyampaikan bahwa hasil dari pungutan Dari Peran Serta Masyarakat tersebut di buat untuk pembangunan Pagar, Ruang Lab Tata boga Dan Penambahan Pavingisasi.
“Benar Kita melakukan Penggalian dana dari wali murid untuk pembangunan akan tetapi terkait nominalnya sudah di musyawarahkan terlebih dahulu antara sekolah, komite dan wali murid. Untuk hasil sumbangan dari wali murid itu kita gunakan untuk pembangunan sekolah,” ucap Mulyadi, saat dikonfirmasi di Kantornya, Senin (12/10).
Mulyadi juga menambahkan bahwa tidak semua siswa di minta untuk membayar sesuai yang di sepakati sesuai hasil dari musyawarah. Banyak juga siswa yang tidak mampu membayar dengan nominal yang sudah di tentukan.
Kata dia, Sekolah membijaki dan diberikan keringanan, pihak sekolah juga mempersilahkan bagi orang tua siswa yang merasa keberatan dengan pembayaran yang sudah di tentukan sebesar Rp.1.000.000 dan tidak mampu membayar maka orang tua siswa supaya datang ke sekolah dan meminta keringanan.
Namun sayangnya, hingga sampai saat ini orang tua siswa yang sudah membayar iuran belum mendapatkan bukti kwitansi pembayaran. Hal inilah yang sekarang menjadi perbincangan wali murid SMK Negeri 1 Tegalsari kecamatan Tegalsari.
Beberapa wali murid yang berhasil di konfirmasi oleh media ini mengakui bahwa memang benar hingga sampai kini dirinya selaku orang tua siswa belum mendapatkan bukti kwitansi pembayaran dari sekolah maupun komite.
“Saya memang belum mendapatkan bukti apa-apa, kwitansi pun belum di berikan kesaya,” jawab wali murid.
Menanggapi hal tersebut, Kepala sekolah berjanji akan memberikan bukti kwitansi pembayaran kepada wali murid ketika sudah selesai pembuatannya dengan alasan karena masih dalam proses pembuatan. (YG)