inforakyat.com Gerbang Informasi Masyarakat Kepri
Related Articles
Inforakyat, Tanjungpinang- Sehari setelah Forum Keprihatinan Masyarakat Peduli Kepri (FKMPK) menggelar aksi di depan Aula Kantor Gubernur Kepri, kini Belasan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan menggelar aksi damai, Selasa (20/3) sekira pukul 15.00 WIB di Bundaran Pamedan, Jalan, Ahmad Yani, Tanjungpinang.
Dalam aksi itu, PMII Tanjungpinang-Bintan meminta Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun untuk mengundurkan diri dari jabatannya karena dianggap gagal menjalankan roda pemerintahan di Kepri.
“Kami minta Gubernur mengundurkan diri dari jabatannya, karena kami anggap beliau gagal dalam menjalanlan roda Pemerintahan sebagaimana mestinya,” kata Kordinator Lapangan (Korlap), Jasman.
Pihaknya menyikapi persoalan yang kini menjadi perbincangan di tengah-tengah masyarakat khususnya di Provinsi Kepri.
“Dari hasil diskusi bersama kader PMII kami mendapatkan ketidak puasan atas kepemimpinan Bapak Nurdin selaku Gubernur Provinsi Kepri lebih kurang 2.5 tahun menjabat,” ucapnya.
Terlihat dari buruknya kinerja Sekretaris Daerah (Sekda) yang diduga telah menyelewengkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kepentingan keluarganya serta pejabat-pejabat di lingkungan Pemprov Kepri yang tidak becus dalam membantu jalannya pemerintahan dengan baik.
“Dari data yang kami terima bahwa tingkat pengangguran dan stabilitas ekonomi di provinsi Kepri semakin merosot,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta Pemprov Kepri untuk konsen memperhatikan Orgainisasi-organisasi kemahasiswaan yang berbasis pengkaderan serta lebih kreatif untuk membina serta melakukan pertemuan-pertemuan.
“Jadi, tdak hanya mengakomodir kepentingan sekelompok yang mengatasnamakan mahasiswa segelintir saja,” tegasnya.
“Kami (PMII Tanjungpinang-Bintan) akan memastikan bahwa dalam tempo 1 Minggu kedepan terhitung dari tanggal 20 Maret 2018 ini akan melakukan unjuk rasa ke kantor Gubernur untuk mempertanyakan perihal apa yang menjadi tuntutan kami ini,” tutupnya. (Amri/red)
