Home / KEPRI / Fengky:Sambut Wisman China, Pemko Tanjungpinang Harus Optimalkan Destinasi Wisata Lokal

Fengky:Sambut Wisman China, Pemko Tanjungpinang Harus Optimalkan Destinasi Wisata Lokal

Inforakyat, Tanjungpinang- Anggota DPRD Kota Tanjungpinang Fengky Feshinto memandang perlunya stimulus yang lebih kreatif dari Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam mengoptimalkan destinasi wisata di Kota Tanjungpinang terkait kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) dari China melalui penerbangan internasional Citilink pada Sabtu (17/12) besok ke Tanjungpinang.
“Jangan lebih dulu berbicara melakukan pembangunan yang baru, tapi optimalkan destinasi yang ada di Kota Tanjungpinang ini,” kata Fengky, Jumat (16/12).

Menurut Fengky, kedatangan wisman Tiongkok ke Tanjungpinang, merupakan peluang bangkitnya ekonomi Ibu Kota Provinsi Kepri ini. Pasalnya, Ia menilai beberapa event berskala nasional yang sudah diselenggarakan di Tanjungpinang selama 2016, belum mampu meningkatkan perekonomian daerah secara permanen.

“Mari kita jadikan ini peluang bangkitnya ekonomi daerah kita kedepan,” ujarnya.

Kunjungan wisman China selama Desember-Januari 2017 ke Tanjungpinang sendiri melalui suatu penerbangan carter, atau penerbangan percobaan yang digunakan maskapai Citilink sebagai pengusaha.

“Memang ini masih percobaan kita harapkan jangan sampai gagal. Artinya dari penerbangan carteran ini, menjadi penerbangan berlanjut atau reguler. Sehingga perekonomian Tanjungpinang bisa bangkit,” ungkap politisi asal partai Hanura ini.

Sementara dari pihak maskapai, kata dia, Citilink sebagai pengusaha tentu tidak ingin rugi terhadap penerbangan perdana tersebut, dan istilah carter flight yang sifatnya percobaan tentu akan berlanjut, jika daerah tujuan memberikan sesuatu yang dapat menarik minat pengunjung.

“Tapi jika daerah yang dikunjungi tidak dapat memberikan destinasi yang baik, penerbangan percobaan tidak akan berlanjut menjadi penerbangan permanen, karena sebagai pengusaha berprinsip tentu tidak ingin rugi,” katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai anggota Badan Legislasi (Baleg) DPRD Kota Tanjungpinang ini mengatakan, dari pengalaman masa lalu ketika membawa satu tim wisatawan Tiongkok ke Jawa, ia menyimpulkan bahwa wisman dari Negeri Tirai Bambu tersebut memiliki dua tujuan pariwisata ke luar negeri.

“Pertama, mereka ingin melihat laut dan daerah pesisir, ini karena di China objek wisata tersebut langka,” kata Fengky.

Di samping itu, wisatawan Cina juga menyukai pariwisata bawah laut Indonesia yang masih alami dan berbeda dari negara lain. “Selain itu mereka juga menyukai mangrove, karena di sana pariwisata mangrove hanya ada di Pulau Hainan,” tuturnya.

Kedua, ia mengatakan bahwa wisatawan China menyukai destinasi pariwisata Gunung Berapi, sebab Negeri Panda tersebut tidak memilikinya.

Dari pengalaman tersebut Fengky melihat bahwa Tanjungpinang hanya memiliki satu potensi pariwisata yang dapat diandalkan, yaitu mangrove, karena objek wisata seperti pantai dan bawah air, Tanjungpinang kalah dengan Bintan dan Anambas.

“Pertanyaannya sejauh mana perhatian terhadap mangrove, ini yang saya lihat tak ada perhatian, sampai sekarang mungkin belum tahu berapa luas area mangrove, berapa kerusakannya karena tak pernah diperiksa. Padahal ini adalah objek wisata yang dapat dianggarkan di Tanjungpinang,” ucapnya.

Selain itu kata Fengky, Tanjungpinang juga memiliki Pulau Penyengat sebagai pariwisata sejarah. Tapi dari pengamatannya pembangunan di pulau tersebut belum optimal dilakukan. “Contohnya sarana pengakut wisatawan dari Tanjungpinang ke Penyengat. Sampai sekarang kami belum melihat adanya perubahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata ke Pulau Penyengat,” katanya.

Sebagai catatan penting untuk pemerintah daerah, Fengky menyarankan agar tidak menyuguhkan kebudayaan Tiongkok untuk wisatawan China yang datang ke tanah Melayu Tanjungpinang, karena budaya tersebut lebih lengkap dan asli di Cina.

Selain itu, pemerintah daerah setempat disarankan untuk tidak menyuguhkan objek berupa infrastruktur kepada wisatawan China sebagai spot pariwisata di Kota Tanjungpinang. “Sebab infrastruktur yang ada di China lebih lengkap dan berskala internasional. Baiknya tampilkan lah hal-hal menarik yang tidak ada di China, dalam hal ini pemerintah harus tahu tujuan kedatangan wisatawan Cina ke Tanjungpinang ini untuk apa,” ucapnya.

Fengky berharap dalam rangka menyambut kedatangan wisatawan China, Pemko Tanjungpinang menampilkan kebudayaan khas Melayu Tanjungpinang, dari mulai Gurindam 12, tarian dan seni pertunjukan khas Melayu Tanjungpinang. (Sunarto Butarbutar)

About Redaksi

Check Also

Patroli Tempat Wisata di Bintan, Polisi Berikan Tips Aman Pengunjung Pantai

Inforakyat, Bintan- Polres Bintan melalui Polsek Gunung Kijang melakukan patroli di tempat wisata yaitu di …

Tinggalkan Balasan