Inforakyat, Natuna- Warga Natuna saat ini mulai mengeluhkan tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Keluhan tersebut disampaikan warga diluar Kota Ranai Ibu Kota Kabupaten Natuna.
Diketahui saat ini, harga pertalite satu harga di Kepri dibandrol dengan harga Rp 8 ribu perliter, namun untuk di Kecamatan Bunguran Barat (khususnya Pulau Sedanau), Pulau Tiga, Pulau Tiga Barat, Serasan, Midai dan Subi pertalite dibanderol Rp 9,5 ribu hingga Rp 10 ribu perliter.
Hal ini terungkap saat Komisi II DPRD Natuna menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Branch Manager Pertamina Rayon I Kepri dan Depot Pertamina Ranai bertempat di Ruang Rapat Banggar Sekretariat DPRD Natuna, Senin (14/2).
Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki menyampaikan bahwa tingginya harga pertalite di sejumlah kecamatan tersebut diakibatkan adanya ongkos angkutan khusus untuk BBM sampai kepada sub penyalur.
“Pihak Pertamina hanya bisa menjamin Pertalite sampai pada penyalur sehingga harga pun lebih tinggi,” ucap Marzuki.
Ia menerangkan hal tersebut hanya terjadi di kecamatan yang jauh dari Ibu Kota Kabupaten Natuna.
Marzuki menjelaskan data yang diperoleh dari Kabag Ekonomi bahwa di Kabupaten Natuna terdapat 11 penyalur yang sudah eksis dan 2 penyalur masih mengurus perizinan.
“Kesebelas penyalur ini sudah tersebar di setiap pulau di Kabupaten Natuna,” jelasnya.
Marzuki mendorong penyalur yang ada saat ini bisa dimanfaatkan untuk mengadakan minimal SPBU atau Pertamini di setiap ibu kota kecamatan, sehingga harga Pertalite Rp.8 ribu perliter bisa dinikmati seluruh masyarakat Natuna tidak hanya di Ibu Kota Kabupaten.
Sementara Branch Manager Rayon I Kepri Pertamina, Reiza Pradipta Makruf menyampaikan bahwa belum ada kepastian untuk penyalur mengadakan SPBU atau Pertamini di setiap ibukota kecamatan.
“Penyalur mengadakan Pertamini di setiap ibukota kecamatan, mudah-mudahan nantinya seluruh masyarakat Natuna bisa merasakan Pertalite satu harga Rp 8 ribu perliter,” tandasnya.
Turut hadir dalam rapat tersebut antara lain Wakil Ketua Komisi Hendri FN, Sekretaris Komisi Azi dan Anggota komisi Syaifullah, Asisten I Sekda Natuna Basri, Kabag Ekonomi Wan Syazali dan Sekretaris Dinas Perhubungan Romi R Novir. (Advertorial/Rid)