Inforakyat, Tanjungpinang- Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang Teguh Susanto melihat Fenomena pertumbuhan e-commerce, perdagangan elektronik, atau lebih lazim disebut dengan jual beli online secara umum mempengaruhi transaksi belanja konvensional di Indonesia, termasuk di Kota Tanjungpinang.
“Belanja online, menawarkan banyak kemudahan kepada masyarakat. Terlebih saat ini banyak situs belanja online yang semakin dipercaya konsumen. Hal ini tentu saja berdampak kepada tingkat pendapatan, atau transaksi pada toko-toko ritel dan pasar tradisional,” ungkap Teguh Susanto, Senin (26/2).
Teguh mencontohkan, pusat perbelanjaan barang elektronik terkenal seperti Glodok (Jakarta) saja terkena dampak meningkatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia.
“Semakin tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap belanja daring ini membuat masyarakat konsumen lebih memilih belanja secara online, karena menawarkan banyak kemudahan,” ujarnya.
Hal yang sama juga sudah terjadi di Kota Tanjungpinang yakni dengan adanya informasi tutupnya beberapa toko di Jalan Merdeka Tanjungpinang. Menurut Teguh selain dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan e-commerce.
Selain itu, faktor-faktor tutupnya toko-toko konvensional di Jalan Merdeka juga dipengaruhi oleh terjadinya perpindahan penduduk secara signifikan ke kawasan Timur Kota Tanjungpinang.
“Pusat perekonomian Kota Tanjungpinang saat ini, bisa dikatakan telah pindah dari kawasan kota lama ke kawasan Kecamatan Tanjungpinang Timur. Perdagangan di kawasan Bintan Center dan sekitarnya, kini bahkan tetap terjadi hingga larut malam. Bertolak belakang dengan kondisi di kawasan kota lama,” tambahnya.
Sebelumnya, diberitakan di beberapa media sejumlah toko di kawasan Kota Lama Tanjungpinang tutup dan geliat ekonomi di kawasan tersebut mengalami kelesuan.
Red